Rabu, 01 Februari 2012

PUISI


“KITA”
Karya : Moh. Gufron
Kepada Saudara-saudaraku disana
Yang sedang mengarungi luasnya samudera ilmu pengetahuan.
Kepada Saudara-saudaraku disana yang sedang menapakkan kakinya disepanjang jalan untuk mengejar kesuksesan.
Dan Kepada saudara-saudaraku...
Yang sedang mendaki tingginya gunung untuk menggapai impian.
Kita memang Lelah
Kita pasti susah
Namun jangan sampai Kita menyerah.
Aku berdiri disini untuk Kita semua,
Menyanyikan sebuah Lagu tembang Kenangan
Menembus Mega dan Peradaban Waktu
Mengingat Kenangan dalam Puisi Pahlawan Tak Dikenal
Menghidupkan kembali Semangat Habis Gelap Terbitlah Terang,
Dengan dorongan Tut Wuri Handayani yang Pantang.
Saya dan Kalian Pemuda,,,
Kita yang Memotivasi,,, Kita yang Menginovasi,,, dan Kitalah yang Menginspirasi,,,
Hari ini bukanlah kemarin,,,
Dengan Berpuluh-puluh Tenk, dengan Beratus-ratus Bom dan Ribuan Peluru yang mesti Kita Hadapi.
Dan Bukanlah pula 10 November yang ditakuti.
Hai Pemuda,,,
Hari ini Pertiwi menunggu Kepalan tanganMu untuk bangkit dari keterpurukan,
Mengibaskan sayap-sayapMu untuk terbang jauh keatas Awan,,,
Tapi Pemuda Aku ingin menceritakan sebuah Cerita duka,,, yang membuat Ibu Pertiwi Kita Bersedih,,, Dia Menangis sampai membasahi Bumi Gemah Ripah Loh Jinawi ini...
Wahai Presiden,,, Gubernur,,, Bupati,,, dan Kalian yang duduk diatas kursi penderitaan Saudara-saudara kami.
Kalian patahkan semangat dalam jiwa dan pengorbanan kami.
Oooh Ayah...!!!
Kau tak memberikan peradaban indah didalam jiwa kami.
Oooh Ibu...!!!
Kau tak mewarisi semangat juang didalam sanubari kami.
Yang kau tanamkan hanyalah
Bagaimana merugikan orang lain, Membuat sengsara, menangis,
Dan bahkan terkapar diatas Bumi yang Berbhineka ini.
Entah Setan apa...??? Entah Hantu apa...???
Yang merasuki pikiran kalian dan membutakan mata-mata kalian.
Sungguh hina kami kau campakkan.
Kawaaaaaaaannnn....!!!!
Aku merindukan sosok Sang Fajar yang dulunya menyinari negeri ini.
Saya merindukan Figur Putra Rinjani yang dulunya mengkader Moral di negeri ini.
Dan Betapun rindu akan Mereka Para Tiga Serangkai yang menghidupkan obor semangat para Pemuda yang t’lah redup di atas pangkuan Ibu Pertiwi.
Pemuda adalah Pahlawan Sayang...!!!
Yang kobaran api juang Kita ditunggu pahlawan dulu dinyalakan.
Mereka pahlawan berjuang melawan penjajah asing
Yang t’lah membodohi Kakek NenekMu.
Namun pahlawan kini berjuang memberantas Penjajah lokal
Diatas Comberan Kekuasaan didalam Selokan Kedaulatan
Yang dipimpin oleh Pemerintahan Anggara.
Duhaiii Kawaaann...!!! Kemarin Kita terpuruk,,,
Hari ini Kita bangkit,,,
Lusa Kita Berjuang,,,
Dan Esok Kita pasti Menang...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar