“KITA”
Karya : Moh. Gufron
Kepada
Saudara-saudaraku disana
Yang
sedang mengarungi luasnya samudera ilmu pengetahuan.
Kepada
Saudara-saudaraku disana yang sedang menapakkan kakinya disepanjang jalan untuk
mengejar kesuksesan.
Dan
Kepada saudara-saudaraku...
Yang
sedang mendaki tingginya gunung untuk menggapai impian.
Kita
memang Lelah
Kita
pasti susah
Namun
jangan sampai Kita menyerah.
Aku berdiri disini untuk
Kita semua,
Menyanyikan sebuah Lagu
tembang Kenangan
Menembus Mega dan
Peradaban Waktu
Mengingat Kenangan dalam
Puisi Pahlawan Tak Dikenal
Menghidupkan kembali
Semangat Habis Gelap Terbitlah Terang,
Dengan dorongan Tut Wuri
Handayani yang Pantang.
Saya dan
Kalian Pemuda,,,
Kita yang
Memotivasi,,, Kita yang Menginovasi,,, dan Kitalah yang Menginspirasi,,,
Hari ini bukanlah
kemarin,,,
Dengan Berpuluh-puluh
Tenk, dengan Beratus-ratus Bom dan Ribuan Peluru yang mesti Kita Hadapi.
Dan Bukanlah pula 10
November yang ditakuti.
Hai Pemuda,,,
Hari ini
Pertiwi menunggu Kepalan tanganMu untuk bangkit dari keterpurukan,
Mengibaskan
sayap-sayapMu untuk terbang jauh keatas Awan,,,
Tapi Pemuda Aku ingin
menceritakan sebuah Cerita duka,,, yang membuat Ibu Pertiwi Kita Bersedih,,,
Dia Menangis sampai membasahi Bumi Gemah Ripah Loh Jinawi ini...
Wahai
Presiden,,, Gubernur,,, Bupati,,, dan Kalian yang duduk diatas kursi
penderitaan Saudara-saudara kami.
Kalian
patahkan semangat dalam jiwa dan pengorbanan kami.
Oooh Ayah...!!!
Kau tak memberikan peradaban
indah didalam jiwa kami.
Oooh Ibu...!!!
Kau tak mewarisi semangat
juang didalam sanubari kami.
Yang kau tanamkan hanyalah
Bagaimana merugikan orang
lain, Membuat sengsara, menangis,
Dan bahkan terkapar diatas
Bumi yang Berbhineka ini.
Entah Setan apa...???
Entah Hantu apa...???
Yang merasuki pikiran
kalian dan membutakan mata-mata kalian.
Sungguh hina kami kau
campakkan.
Kawaaaaaaaannnn....!!!!
Aku
merindukan sosok Sang Fajar yang dulunya menyinari negeri ini.
Saya
merindukan Figur Putra Rinjani yang dulunya mengkader Moral di negeri ini.
Dan
Betapun rindu akan Mereka Para Tiga Serangkai yang menghidupkan obor semangat
para Pemuda yang t’lah redup di atas pangkuan Ibu Pertiwi.
Pemuda adalah Pahlawan
Sayang...!!!
Yang kobaran api juang
Kita ditunggu pahlawan dulu dinyalakan.
Mereka pahlawan berjuang
melawan penjajah asing
Yang t’lah membodohi Kakek
NenekMu.
Namun pahlawan kini
berjuang memberantas Penjajah lokal
Diatas Comberan Kekuasaan
didalam Selokan Kedaulatan
Yang dipimpin oleh
Pemerintahan Anggara.
Duhaiii
Kawaaann...!!! Kemarin Kita terpuruk,,,
Hari ini
Kita bangkit,,,
Lusa Kita
Berjuang,,,
Dan Esok
Kita pasti Menang...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar